Sabtu, 03 Agustus 2013

PESANTREN VIRTUAL MAJELIS SIRRUL QULUB MAJELIS SIRRUL QULUB

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.، أَمَّا بَعْدُ؛

.

Sungguh segala puji hanya milik Allah, Allah yang kita puji, kepada Allah kita memohon pertolongan, kepada-Nya kita memohon ampunan, kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tak seorangpun dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang Allah sesatkan maka tak seorangpun mampu memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya…Amma ba’du…

.

jalan ke langit

.

PESANTREN VIRTUAL MAJELIS SIRRUL QULUB

.

Selamat datang saudaraku….

Anda berada di blog Majelis Sirrul Qulub…Pesantren Virtual kami…sebuah wadah pembelajaran secara intensif tentang bagaimana mempunyai hati yang bersih, bening, baik karena hanya hati yang baik yang nantinya dipanggil Allah langsung dan diridhoiNya…

.

…يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ … ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً … فَادْخُلِي فِي عِبَادِي… وَادْخُلِي جَنَّتِي

“Yaa ayyatuhannafsul muthmainnah…irji’i ila rabbiki radhiatan mardhiyah…fadkhuliy fii ibadii…wadkhulii jannatii”...

“Hai jiwa yang tenang…kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai….masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku ” (QS al-Fajr 89: 27-30)……Aamiin

.

Ini adalah jalan menuju pada Allah dengan memurnikan tauhid semurni-murninya…bahwa dalam beribadah pada Allah harus benar-benar lillahita’ala….itulah hakekat ikhlas…dan ikhlas itu sendiri adalah rahasia antara hamba dengan Tuhannya dan rahasia Tuhan dengan hambaNya….dan dengan rahasia ini kita akan mencapai keridhoanNya yang maksimal…

.

Allah berfirman dalam Hadist Qudsi :

“AL INSANU SIRRI WA ANA SIRRAHU”

artinya… “Insan itu adalah RahasiaKu dan Akupun RahasiaNya”

.

Sehingga menjadi insan yang dirahmati Allah…dan akan memendarkan rahmat juga bagi semesta alam…sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW…yang memang diturunkan ke dunia ini untuk membawa rahmat bagi semesta alam…kehadiran kita akan memberikan banyak manfaat bagi sekitar kita…itulah manusia yang terbaik…..Aamiin

.

Bukannya orang yang berhati baik itu hanya berzikir..sholat di masjid saja tanpa bekerja memberi nafkah anak istri…tetapi orang yang bekerja sambil berdzikir…berdzikir sambil bekerja…dunia untuk akhirat…bukan dunia untuk dunia…..apalagi akhirat untuk dunia…..dimajelis tauhid yang dimuliakan Allah ini diajarkan step by step ilmu tentang Bagusi Hati sehingga bisa kenal dengan Gustinya…karena kalau berbicara tentang GUSTI itu adalah tentang baGUSi haTI.. akan kita bimbing sesuai dengan tingkat pemahaman dan laku masing-masing santri di pesantren ini….

.

Pesantren virtual ini dipimpin oleh 3 mursyid atau kami biasa menyebutnya sebagai dewan guru…yang dibantu oleh beberapa santri khos untuk mengawal para santri di majelis ini untuk meluruskan hati…menjaga hati..membimbing mulai dari merangkak…berjalan…hingga bisa berlari kepada Allah…FAFIRU ILALLOH…sehingga rahasia hati antara hamba dengan Allah tersingkap…hijab demi hijab…hingga tiada hijab lagi…maka saat yang dinanti setiap hamba yang merindukan bertemu dengan Tuhannya akan tercapai….karena itu MAJELIS SIRRUL QULUB ada….

.

Santri Majelis Sirrul Qulub ini telah  tersebar ke berbagai pelosok daerah di nusantara ini hingga ke negeri tetangga…bahkan ke berbagai negara di asia..timur tengah dan eropa  dengan sistem pembelajaran melalui media blog  ini…Facebook…BBM….Whatsapp…Line…Twiter..juga majelis via telepon langsung…dan Sms…Bagi Anda yang serius ingin belajar mengenal diri dengan menjadi hati yang baik dengan kami silakan pelajari tata caranya di menu halaman TATA CARA PENDAFTARAN. Juga alangkah lebih baiknya kalau Anda baca PRINSIP-PRINSIP TAREKAT yang ada di menu  halaman blog ini….Sandi halaman DAFTAR ULANG SANTRI akan kami berikan jika Anda sudah kirim pesan pernyataan baiat ke FB Admin: Permono Shidiq dengan email:permono_shidiq@yahoo.com…Selanjutnya tunggu konfirmasi untuk info sandi yang lain setelah konfirmasi lagi ke Pesan di FB Admin diatas bahwa sudah daftar ulang santri Majelis Sirrul Qulub….dan berhaq mendapat bimbingan ilmu manunggaling kawula lan gusti/makrifat/sangkan paraning dumadi dari kami secara gratis tanpa mahar dan berbayar…

.

MANUNGGALING KAWULA LAN GUSTI

.

Mungkin sebagian orang alergi dengan istilah ini…itu wajar karena belum faham arti sebenarnya dan lakunya…Manunggal artinya menyatu…Kawula artinya Hamba…Gusti artinya Allah…jadi menyatunya hamba dengan Sesembahannya…nah menyatu tapi dua…dua tapi satu…namun hamba tetap hamba…Allah tetaplah Allah.  Dalam surat Al ikhlas ayat pertama ada kalimat  ALLAHU AHAD…maknanya Allah itu Ahad..Ahad itu satu..satu itu tunggal…maka ikhlaslah…manunggallah dengan Allah…Lillahita’ala…hanya Allah yang wujud kita adalah fana…tiada…lebur kedalam keAhadanNya…mudahan bisa difahami….

.

Ilmu Manunggal adalah ilmu hakekat makrifat..ilmu mengenal Allah yang meliputi DzatNya…AsmaNya…SifatNya dan Af’alNya….bisa juga disebut ilmu Sangkan Paraning Dumadi  yang merupakan istilah jawa yang berarti ilmu mengetahui/makrifat asal muasal dan tahu bagaimana kembali/menyatu dengan Allah..ilmu kembali ke asal..dari nol kembali ke nol…dari kosong kembali ke kosong…dari tiada kembali tiada…Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun…Sesungguhnya yang berasal dari Allah akan kembali pada Allah lagi…….nah ini sebenarnya adalah ilmu yang sangat urgen dalam beragama…karena:

.

AWALUDDIN MA’RIFATULLAH

Artinya…”Awal orang beragama itu adalah mengenal Allah”…

.

Bagaimana dengan Anda?….sudahkah mengenal Allah…sejauh mana mengenal Allah…yang mungkin kita di lingkungan masyarakat yang menganggap bahwa  ilmu manunggal atau ma’rifat ini adalah ilmu yang hanya pantas dipelajari oleh orang yang diatas umur 40 tahun….iya kalau umur sampai 40 tahun…kalau ajal menjemput besok dan belum berumur 40 tahun…dikhawatirkan Anda mati dalam keadaan tidak begitu mengenal Allah…tidak tahu ilmunya  apalagi sempat menjalani atau lelakunya….akhirnya harus dicuci…direndam byclean…dikocok…disikat…digosok…digoreng dulu di neraka he he……Na’uudzubillah min dzalik…

.
Kami menyadari bahwa ilmu ini adalah ilmu yang sirri…siirul qulub…rahasia hati…maka tidak sembarangan kami mengajarkan…ini adalah ILMU HAIATUL MAKNUN artinya  PERHIASAN YANG SANGAT INDAH…seperti yang digambarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW:
.

“Sesungguhnya sebagian ilmu itu ada yang diumpamakan seperti HAIATUL MAKNUN (perhiasan yang indah) dan selalu tersimpan yang tidak ada seorangpun mengetahui kecuali para Ulama Allah.  Ketika mereka menerangkannya maka tidak ada yang mengingkari kecuali orang-orang yang biasa lupa (tidak berzikir kepada Allah)”

(H.R. Abu Abdir Rahman As-Salamy)

.

Dan ILMU HAIATUL MAKNUN/MAKRIFAT/MANUNGGAL jika diajarkan pada sembarang orang yang tidak cukup pemahaman…orang yang hanya merujuk pada akal logika dan syariat saja (kulit)…maka resikonya kita akan dianggap sesat…kafir…dan dihalalkan darahnya…..ingat kisah nabiyullah Khidir as…ketika membunuh anak kecil yang belum punya dosa…yang kalau menurut syariat saja…nabiyyullah khidir as  pasti akan di qishaskan…dihukum mati…karena hutang nyawa pelunasannya adalah nyawa pula….seperti yang  digambarkan Abu Hurairah ra dalam hadits:

.

“Aku telah hafal dari Rasulillah dua macam ilmu,  pertama ialah ilmu yang aku dianjurkan untuk menyebarluaskan kepada sekalian manusia yaitu Ilmu Syariat. Dan yang kedua ialah ilmu yang aku tidak diperintahkan untuk menyebarluaskan kepada manusia yaitu Ilmu yang seperti “Hai’atil Maknun (perhiasan yang indah)”. Maka apabila ilmu ini aku sebarluaskan niscaya engkau sekalian memotong leherku (engkau menghalalkan darahku). (HR. Thabrani) 

.
Menurut   Syekh Siti Jenar Dalam  Wirid 8 Pangkat Kejawen :

“Wejangan panetepan santosaning pangandel, yaiku bubuka-ning kawruh manunggaling kawula-gusti sing amangsit pikukuh anngone bisa angandel (yakin) menawa urip pribadi kayektene rinasuk dening dzate Pangeran (Dzat Urip, Sejating Urip). Pangeran iku ya jumenenge urip kita pribadi sing sejati. Roroning atunggal, sing sinebut ya sing anebut. Dene pangertene utusan iku cahya kita pribadi, karana cahya kita iku dadi panengeraning Pangeran. Dununge mangkene : “Sayekti temen kabeh tumeka marang sira utusaning Pangeran metu saka awakira, mungguh utusan iku nyembadani barang saciptanira, yen angandel yekti antuk sih pangapuraning Pangeran”. Menawa bisa nampa pituduh sing mangkene diarah awas ing panggalih, ya urip kita pribadi iki jumenenging nugraha lan kanugrahan.  Nugraha iku gusti, kanugrahan iku kawula. Tunggal tanpa wangenan ana ing badan kita pribadi.

.
Artinya :

Ajaran pemantapan keyakinan, yaitu pembukanya kawruh (ilmu) “Manunggaling Kawula Gusti” yang memberikan wangsit (petunjuk) keteguhan untuk bisa yakin bahwa hidup kita pribadi sesungguhnya dirasuki Dzatnya Pangeran (Dzat Urip, Sejatining Urip). Pangeran itu bertahtanya pada hidup kita yang sejati. Dwitunggal (roroning atunggal) yang disebut dan yang menyebut. Sedangkan pengertian utusan itu cahaya hidup kita pribadi, karena cahaya hidup kita itu menjadi pertanda adanya Pangeran.

.

Maksudnya : “Sesungguhnya nyata semua datang kepada kamu utusan Pangeran (memancar) keluar dari dirimu sendiri. Sebenarnya utusan itu mencukupi semua yang kamu inginkan, kalau percaya pasti mendapatkan pengampunan dari Pangeran”. Bila biasa menerima petunjuk yang seperti ini supaya awas dan hati-hati, ya hidup kita ini bertahtanya nugraha dan anugrah. Nugraha itu gusti (tuan) sedang anugrah itu kawula (abdi). Bersatu tanpa batas pemisah dalam badan kita sendiri.

.

Berikut sasahidan Manunggaling Kawula lan Gusti Syekh Siti Jenar dalam R. Ng. Ranggawarsita, WIRID Punika Serat Wirid Anyariyo-saken Wewejanganipun Wali VIII, Administrasi Jawi Kandha Surakarta, penerbit Albert Rusche & Co., Surakarta, 1908, hlm.15-16:

“Insun anakseni ing Datingsun dhewe, satuhune ora ana Pangeran amung Ingsun, lan nakseni Ingsun satuhune Muhammad iku utusan Ingsun, iya sajatine kang aran Allah iku badan Ingsun, Rasul iku rahsaning-Sun, Muhammad iku cahyaning-Sun, iya Insun kang urip tan kena ing pati, iya Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya Ingsun kan langgeng ora kena owah gingsir ing kahanan jati, iya Ingsun kang waskitha ora kasamaran ing sawiji-wiji, iya Ingsun kang amurba amisesa, kang kawasa wicaksana ora kukurangan ing pangerti, byar.. sampurna padhang terawang-an, ora karasa apa-apa, ora ana keton apa-apa, mung Insun kang nglimputi ing ngalam kabeh, kalawan kodrating-Sun.”

.

Artinya:

“Aku angkat saksi di hadapan Dzat-Ku sendiri, sesungguhnya tidak ada Tuhan kecuali Aku, dan Aku angkat saksi sesungguhnya Muhammad itu utusan-Ku, sesungguhnya yg disebut Allah Ingsun diri sendiri (badan-Ku), Rasul itu Rahsa-Ku, Muhammad itu cahaya-Ku, Akulah Dzat yg hidup tidak akan terkena mati, Akulah Dzat yang selalu ingat tidak pernah lupa, Akulah Dzat yg kekal tidak ada perubahan dalam segala keadaan, (bagi-Ku) tidak ada yg samar sesuatupun, Akulah Dzat yang Maha Menguasai, yang Kuasa dan Bijaksana, tidak kekurangan dalam pengertian, sempurna terang benerang, tidak terasa apa-apa, tidak kelihatan apa-apa, hanya Aku yg meliputi sekalian alam dengan kodrat-Ku.”

.
Manunggaling kawula lan Gusti adalah sebuah ilmu tauhid yang tertinggi menurut kami…Pancaran cahaya iman yang berasal dari setiap diri pribadi akan kita rasakan jika kita bisa menyelaraskan antara frekuensi dimensi raga (baik raga batin maupun raga jasmani) dengan ruh suci kita (guru sejati)….maka dimensi rahsa (ketuhanan) akan dapat dengan mudah mengarunginya…sehingga musyahadah (persaksian) akan Keagungan Tuhan bisa tercapai…sehingga layaknya dua sejoli yang saling mencintai (Mahabbah)…dan Allah Mengisyaratkan dalam sabda Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits qudsi, bahwa Allah SWT, berfirman:
.

“Apabila Aku (Allah) mencintai seorang hamba, maka pendengarannya adalah pendengaran untuk-Ku, penglihatannya adalah penglihatan-Ku, tangannya (kekuasaannya) adalah kekuasaan-Ku, perjalanan kakinya adalah perjalanan untuk-Ku”

.


Sungguh suatu anugerah besar bagi seorang hamba jika bisa demikian…tiada rasa takut…khawatir…cemas…sedih…was-was…bimbang…ragu…adanya rasa bahagia..tentram…teduh…sejuk..penuh rasa berkelimpahan akan kasih dan sayangNya….sehingga lebih lanjut lagi saking bahagianya masuk kewilayah kemanunggalan rahsa…ibarat anggur dalam sebuah gelas yang sangat bening…jadi yang nampak anggurnya…sedang kan gelasnya tidak nampak…yang nampak isinya..sedangkan kulitnya tidak nampak….tapi anggur bukan gelas…gelas bukan anggur…Dua hal yang sangat selaras dan indah dalam kemanunggalan…demikian Al Ghazali menggambarkan.

.
Lelaku Manunggaling Kawula Lan Gusti adalah lelaku yang mengedepankan kebersihan hati..kebeningan hati sehingga menjadi hati yang Qolbun Salim…hati yang selamat..yaitu hati yang bertauhid…karena seluruh jiwa..raga..sholat..ibadah..hidup dan mati kita adalah hanya untuk Allah…tiada untuk yang lainnya…
.

   …قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ…. لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

“Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam…. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (QS. Al An’am : 162 – 163)
.

Itulah tauhid yang tertinggi dan berpasrah (aslama) yang sebenarnya pada Allah…ketika kita beribadah tiada kita mengharap surga semata…atau takut masuk neraka semata…Tapi Allahlah yang punya surga dan neraka serta segala sesuatu yang kita tuju dan harap ridhoNya…juga tidak untuk mengharapkan karomah…terbuka kasyaf…bashiroh…meraga sukma…dhohirkan uang ghaib…dhohirkan emas ghaib…dhohirkan ayam goreng…sate…gule…rawon…(kalau ini bisa kita dhohirkan dengan mudah dan lumrah dengan bekerja hingga dapat uang dan membelinya)…atau manfaat duniawi lainnya….menurut kami..yang kita tuju dan harap dalam beribadah adalah Allah dan ridhoNya semata….yang lainnya hanya bonus dari Allah….

.
ILAHI ANTA MAQSUDI WA RIDHOKA MATLUBI A’TINI MAHABBATAKA WA MA’RIFATAKA

Artinya…“Wahai Tuhanku Engkaulah maksudku dan keredhaanMu tuntutanku, kurniakanlah Cinta dan Makrifat DzatMu.”

.

Bagi yang mau belajar Ilmu Manunggaling Kawula Lan Gusti ini memang  harus benar-benar dari hatinya yang bersih kalau serius mau mempelajari ILMU SIRRI DAN KHUSUS ini…KARENA ITU BLOG INI ADALAH BLOG KHUSUS…BLOG SIRRI..DAN DIDALAMNYA ADALAH ORANG-ORANG KHUSUS PULA…SEPERTI ANDA YANG ISTIMEWA DAN BEGITU BERHARGA SEBAGAI DIRI YANG SEJATI HINGGA BERTEMU DENGAN KAMI…tidak semua orang pada umumnya bisa memahami ilmu ini…ini adalah ilmu yang diawali dengan pengenalan pada diri sendiri…karena:

.

MAN AROFA NAFSAHU FAQOD AROFA ROBBAHU

Artinya…”Barang siapa mengenal dirinya pasti ia akan mengenal Tuhannya”….

.

Kami sadar sungguh sulit menjabarkan ilmu tarekat..hakekat hingga makrifat yang pas bagi orang yang hanya faham ilmu agama dari  kacamata syariat (kulit) saja…misalnya berpedoman hanya hafal qur’an dan hadits saja tanpa menyentuh hati…hanya dibibir dan di kekuatan hafalan di memori otak (akal) saja..padahal Alquran dan Sunnah itu hakikatnya adalah KALAM ALLAH…NUR ALLAH yang tidak berlafal dan bersuara…dengan nur tersebut Rasulullah Muhammad SAW mendapat sir…rahasia Allah…padahal Beliau tidak bisa membaca dan menulis…seorang nabi yang ummi……buta aksara..buta baca dan tulis…..namun bisa membaca dengan hatinya yang bersih dan bening…

.

Jadi mohon maaf blog ini kami proteksi untuk pengajaran ilmu Haiatul Maknun ini…hanya santri yang sudah berbaiat pada para dewan guru/mursyid Majelis Sirrul Qulub ilmu ini akan diajarkan…..Gratis…tidak bermahar atau berbayar…karena jika Anda berhasil kita bimbing hingga sampai kehadiratNya dan diridhoiNya…maka bagi kami…sungguh itu LEBIH BAIK DARIPADA DUNIA SEISINYA…Semoga Anda termasuk dari yang kami maksud itu…Aamiin

.

Alhamdulilllah…Subhanakalllohumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa Anta astaghfiruka wa atuubu ilaih…hadanallah wa iyyakum ajma’in…Iyyakana’budu waiyyaka nasta’iin ihdinashshiroothol mustaqim…

وَالَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ